Pelatihan Kepenulisan dengan tema, “Merangkai Kata, Menembus Media”

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI) mengadakan diskusi Pelatihan Kepenulisan dengan tema, “Merangkai Kata, Menembus Media”. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Maret 2021 dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB yang diisi oleh pemateri Yahya Fathur Rozi dan dimoderatori oleh Panji Alfian.

Acara yang berlangsung melalui aplikasi zoom tersebut dihadiri sebanyak 113 peserta. Dari sekian banyaknya peserta, tidak hanya mahasiswa PAI saja yang ikut bergabung,  melainkan mahasiswa luar Program Studi Pendidikan Agama Islam bahkan luar kampus. Tujuan diadakan acara ini karena berharap bisa melatih kemampuan dan menggali potensi teman-teman khususnya teman-teman dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kegiatan menulis. Selain itu juga kegiatan ini menjadi salah satu sarana untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman melalui media tulis.

“Pelatihan kepenulisan ini ditujukan sebagai sarana untuk mahasiswa dalam hal kepenulisan, diharapkan program kerja ini terdapat luaran-luaran khususnya bidang penulisan berupa artikel ilmiah, artikel, dan lainnya,” ucap Linda, Ketua HMP PAI.

“Di era sekarang ini keinginan untuk membaca sudah sangat turun. Sekarang visual lebih mendominasi, orang lebih memilih membaca video pendek, ceramah pendek di instagram. Maka kita dapat menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan yang ringan,” ujar Yahya selaku pemateri kemarin malam.

Dalam laporannya, pemateri juga menyampaikan bahwa, “Pentingnya menulis di era digital, yaitu untuk dakwah, aktualisasi, dan legacy“.  Dimana dalam bidang dakwah menulis sebagai sarana untuk intelektual organik, memerangi hoaks, dan untuk menghidangkan konten berkualitas. Kemudian dalam bidang aktualisasi berguna untuk self development dan memaksimalkan anugerah tuhan berupa akal. Dan yang terakhir, dalam bidang legacy, yang mana untuk tidak meninggalkan dunia tanpa karya, meninggalkan pengaruh baik, serta mengetahui bahwa tulisan hanya terdapat dalam peradaban dan peradaban tidak ada tanpa tulisan.

Antusiasme dari seluruh peserta yang mengikuti pelatihan kepenulisan ini sangatlah bagus, mengingat banyak sekali peserta yang mengajukan pertanyaan di akhir-akhir acara. Setelah pemateri selesai menyampaikan jawaban dan beberapa pesan, kemudian dilanjutkan penutupan.

Walaupun begitu, acara yang dilakukan secara daring semestinya mempunyai halangan. Diskusi kepenulisan ini pun memiliki hambatan secara internal maupun eksternal, seperti persiapan yang sedikit mendadak dan gangguan sinyal peserta.

Linda berharap semoga acara selanjutnya lebih matang persiapannya dan bisa dibuat lebih menarik lagi agar lebih banyak peserta yang tertarik bergabung. “Harapan kedepannya kita bisa menemukan mahasiswa PAI yang berkompeten dalam dunia kepenulisan terlebih untuk bidang pendidikan dan membentuk kualitas penulisan di mahasiswa PAI, sehingga Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki bibit unggul untuk menjadi penerus bangsa ini sebagai agen of control serta agen of change.”

Acara selanjutnya, HMP PAI akan mengadakan follow up bagi teman-teman mahasiswa PAI dan diharap untuk bisa bergabung dalam komunitas penulisan yang dinaungi oleh HMP PAI.