Peradaban adalah suatu tatanan sistem yang diciptakan oleh manusia dengan potensi kemanusiaan. Sedangkan potensi kemanusiaan adalah suatu hal khusus yang diciptakan oleh Allah yang dengannya membuat manusia itu berbeda dengan makhluk Allah yang lain.
Segala yang ada adalah ciptaan Allah yang Maha Kuasa atas segala yang ada itu. Potensi kemanusiaan hanya dimiliki oleh manusia tidak dimiliki makhluk lain. Dengan potensi itu manusia menggantungkan nasib. Apakah ia akan menjadi mulia atau hina. Lalu yang menjadi pertanyaan selanjutnya apa potensi kemanusian itu? Dan bagaimana memerankannya?
Potensi kemanusiaan yang dimaksud adalah akal. Akal yang menjadi kelebihan makhluk yang bernama manusia. Di mana akal ini yang dapat menjadi penentu hidup manusia. Akal yang sempurna adalah akal yang terpadukan antara daya berfikir dan daya dzikir. Antara otak yang ada di dalam dada dan otak yang ada di dalam kepala. Keduanya akan menghasilkan kesempurnaan perpaduan dengan logika yang benar dan rasa yang sesuai fitrah kebaikan.
Otak yang ada di dalam kepala ia berfungsi untuk berfikir. Berfikir jernih bukan karena atas dorongan hasrat dan keuntungan sesaat. Otak yang ada di dalam dada ia berfungsi untuk memberikan makna terdalam dari setiap yang ada hingga ia dapat mengantarkan kepada zat yang Maha Ada. Pencipta dan Penguasa atas segala yang ada. Pencipta dan Penguasa alam semesta. Sehingga apabila keduanya bekerja secara bersama, saling melengkapi dan menyempurnakan, maka ia akan menjadi akal yang sempurna. Akal sempurna yang mengantarkan derajat sebagai “manusia”.
Ilmu dan Hikmah
Karena keduanya adalah potensi, maka keduanya harus selalu dikembangkan dan diberdayakan secara optimal. Ditumbuhkan di awal, dijaga di tengah hingga pada akhirnya dalam keadaan yang sempurna. Untuk selanjutnya dapat mengantarkan manusia pada kesempurnaan penciptaan sebagai manusia. Manusia yang dicintai karena cinta akan kebenaran dan kebaikan. lalu apa yang harus dilakukan manusia agar kedua potensi kemanusiaan itu dapat menjadi sempurna dan dapat berperan dengan baik?
Manusia harus senantiasa mancari ilmu dan hikmah. Itu dia kuncinya. Karena keduanya adalah makanan utama dari akal. Ilmu yang dapat membuka otak dan pikiran untuk kemudian diteruskan ke dalam hati dengan cahaya hikmah. Hikmah yang dapat membuka hati setiap orang yang bersih dan suci.
Ilmu yang mudah diperoleh dengan belajar, membaca, mendengar dan merenung. Untuk kemudian hal itu terus diulang-ulang sehingga menjadi otomatis. Apapun yang dilakukan dan diucapkan adalah ilmu dan hikmah. Bekerja tanpa berfikir panjang namun akan tetap tenang. Ia akan menjadi manusia yang sempurna dengan akal yang rasional.
Dengan demikian semakin sempurna akal manusia maka akan semakin banyak ia memerankan dirinya dalam pekerjaan yang benar. Semakin banyak manusia mengembangkan kemudian menggunakan akal itu maka akan membuat manusia menjadi semakin baik. Namun sebaliknya jika manusia tidak dapat menggunakan akal itu maka akan kehilangan jati diri sebagai seorang manusia. Jadi manusia akan menjadi sama dengan makhluk-makhluk Allah lain seperti binatang dan hewan. Hanya sekedar hidup dengan naluri dan syahwat kebuasan.
Lahirlah Peradaban Manusia
Jika akal sudah dapat diberdayakan dan diperankan dalam kehidupan pasti manusia akan dapat menghasilkan suatu produk dan karya yang berkualitas. Di mana karya dan produk inilah yang akan membuat manusia menjadi mulia atau hina tergantung apa yang dihasilkan itu. Apa yang dihasilkannya itu dapat berupa pemikiran, ide, dan gagasan atau bahkan berupa barang-barang atau benda-benda berharga lain. Inilah yang akan membentuk peradaban.
Jadi seingkatnya manusia lahir ke dunia diciptakan membawa potensi kemanusian. Tugas pertama manusia di dunia adalah menumbuhkan kemudian memaksimalkan potensi itu. Kemudian tugas selanjutnya: jika potensi itu sudah berkembang dengan maksimal maka manusia dapat memerankan dalam kehidupan dan menggunakan potensi itu untuk menghasilkan karya. Karya itu untuk menata hidup sesuai dengan pandangan yang benar sesuai dengan pandangan akal itu.
Dengan setiap manusia dapat menggunakan akal dengan tertata, teratur, rapi, baik dan benar maka peradaban manusia yang tinggi akan terwujud. Peradaban utama sebagai bukti manusia yang mulia karena akal. Peradaban mulia disebabkan karena akal yang teraktifkan. Peradaban yang sempurna disebabkan akal yang sempurna. Peradaban unggul dibanding makhluk lain dalam pandangan Allah Swt. Peradaban yang baik karena hidup mulia dengan ilmu dan hikmah.
Dartim Ibnu Rushd (Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam FAI Universitas Muhammadiyah Surakarta)