Direktur Koran SINDO, Sururi Alfaruq, alumni Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI/Tarbiyah), Universitas Muhammadiyah Surakarta, memberikan KULIAH UMUM tentang JURNALISTIK DAN KEWIRAUSAHAAN MEDIA di auditorium Mohammad Djazman, Sabtu, 11 Oktober 2014, pkl 09.30-11.30.
Dia bertutur bahwa ketika awal kali merintis kerja di media, dinilai sebagai orang asing oleh teman temannya, karena latar belakang pendidikannya yang, kala itu, tidak lazim berkiprah di dunia jurnalistik dan bisnis media. Karena dinilai sebagai orang pinggiran, ia mendapatkan energi baru untuk membuktikan bahwa dirinya bisa.
Ketika diminta Hary Tanoe Sudibyo mendesain media baru, dia merancang koran SINDO dengan gaji mulai “terserah Pak Hary Tanoe”, yang seminggu kemudian gajinya dinaikkan secara berkala dan besar jumlahnya.
Apa yang dia peroleh adalah bukti kerja keras dan kecerdasan yang luar biasa di tengah tengah pekerja media di Jakarta dan pegawai Hary Tanoe yang semuanya lulusan Australia, Eropa, dan Amerika. Dia, justru, yang hanya lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Universitas Muhammadiyah Surakarta, mampu menduduki jabatan tertinggi. Tidak hanya sebagai bos media Sindo tetapi juga direktur di perusahaan tersebut.