Berkolaborasi Menuju Pembelajaran Melalui Workshop Inovasi Pembelajaran di Pesantren Muhammadiyah

Boyolali – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Boyolali menggebrak dunia pendidikan dengan menggelar “Workshop Inovasi Pembelajaran Berkemajuan” di Pondok Pesantren Baitul Arqam Nogosari-Boyolali. Acara yang berlangsung pada Selasa (26/12) lalu berhasil mempertemukan 29 Guru Pesantren Muhammadiyah dari sekitar 8 Pondok Pesantren Muhammadiyah.

Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Muhammadiyah (LP2M), Ahmad Nurrohim, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas guru dalam mengajar, tetapi juga menjadi forum pertemuan yang akan melahirkan ide-ide baru untuk memajukan pondok pesantren Muhammadiyah di Kabupaten Boyolali. Dalam pernyataannya, beliau menyampaikan, “Kegiatan ini sangat penting untuk diikuti dan bila perlu menjadi agenda tahunan yang rutin dilaksanakan.”

Ketua Pelaksana Kegiatan, Dartim Ibnu Rushd, M.Pd., menyampaikan bahwa workshop ini adalah bentuk refleksi atas dinamika pondok pesantren Muhammadiyah. Menurutnya, “Pesantren selalu identik dengan pendidikan Islam tradisional. Namun, jika kita ingin mengikuti semangat berkemajuan yang selama ini diusung oleh Muhammadiyah, maka diperlukan pendekatan baru dalam pembelajaran.”

Ustad Estu, Direktur Pondok Pesantren Baitul Arqam, menambahkan dimensi baru pada kegiatan ini. Ia berharap bahwa workshop ini bisa melahirkan produk-produk baru dan ide-ide segar terkait metode pembelajaran di pondok pesantren. “Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk saling menguatkan dan berbagi pengalaman, terutama dalam mengatasi masalah-masalah komunikasi antara sekolah dan pondok,” ujarnya.

Workshop ini berhasil menciptakan suasana yang semarak dan menggembirakan dengan nuansa khas Muhammadiyah. Pendekatan yang digunakan adalah andragogi, pendidikan untuk orang dewasa, dan metode-metode active learning. Dr. Mohamad Ali, salah satu tim pengabdian dari Dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), menjelaskan bahwa kegiatan ini didesain untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan membangkitkan semangat.

Tim pengabdian yang terdiri dari Dr. Mohamad Ali, Dr. Mahasri Shobahiya, Dr. Nur Rochim Maksum, Dartim Ibnu Rushd, dan Nurul Latifatul Inayati berperan aktif dalam memberikan panduan kepada para peserta. Sesi diskusi sepenuhnya membangun suasana kolaboratif dan interaktif, menciptakan momentum yang efektif untuk pertukaran gagasan dan pengalaman.

Acara ini menjadi tonggak penting dalam menggairahkan semangat pembelajaran di pondok pesantren Muhammadiyah, menunjukkan komitmen UMS dan PDM Boyolali dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah yang unggul.

Baca Juga di sini