Keluarga Mahasiswa Fakultas Agama Islam (Kama FAI) mengadakan Pelatihan Administrasi Keuangan pada Sabtu, 18 Juni 2022. Acara dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting dan dihadiri oleh 68 partisipan. Pelatihan administrasi keuangan kali ini menghadirkan Rahmat Balaroa, selaku Ketua Umum BEM FAI UMS sebagai pemateri pertama dan Luthfiyyah Nurul Izzah, selaku Bendahara Umum BEM FAI UMS sebagai pemateri kedua.
Acara dimulai dan dibuka pada pukul 13.04 WIB oleh Rafi’ul Izza Aminullah, selaku pembawa acara. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ketua Umum HMP PAI, Angga Widyanto. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia, yaitu Khaira Gina yang menyampaikan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk menciptakan iklim administrasi yang rapi dan efektif, mengembangkan kemampuan Pengurus Ormawa FAI dalam penyusunan administrasi, serta meningkatkan kesadaran dan keseriusan Pengurus Ormawa FAI terhadap program-program yang akan didanai.
Memasuki acara inti, yaitu penyampaian materi oleh pembicara yang dimoderatori oleh Qodrat Multazam, selaku Ketua Umum HMP HES. Rahmat Balaroa sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa administrasi adalah jantungnya suatu organisasi. Oleh karena itu, administrasi memegang peranan penting dalam berlangsungnya organisasi, apabila administrasi rusak maka dapat dipastikan semua komponen dalam organisasi juga akan ikut rusak. Dalam penyampaiannya, Rahmat juga menekankan pentingnya memahami pedoman-pedoman administrasi yang telah tercantum di dalam Buku Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Biro Kemahasiswaan UMS, “Kita harus mengetahui tentang pedoman-pedoman administrasi. Jangan sampai kita menjadi pengurus Ormawa FAI yang manut-manut saja.”
Selain itu, Rahmat juga mengungkapkan pentingnya kesadaran dalam berorganisasi, salah satunya adalah kesadaran dalam membaca, kesadaran diterapkan agar dapat membaca dan menganalis tata cara yang tertera dalam adendum. Rahmat juga mengungkapkan perihal kesadaran Mahasiswa FAI yang dinilai minim, “Kesadaran membaca para mahasiswa FAI, khususnya Pengurus Ormawa sangatlah minim.” Dalam kesempatan tersebut Rahmat juga menyampaikan tentang pentingnya kerja sama antara ormawa-ormawa FAI, “Kita harus saling bahu-membahu membantu sesama keluarga Ormawa FAI, yang tahu mengajari yang belum tahu, yang belum sadar segera disadarkan, dan yang sudah sadar semoga tambah sadar lagi.” Rahmat juga menyatakan bahwa adendum tahun 2022 ini terbilang cukup rumit, tetapi Rahmat juga menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bukti akan kepedulian universitas untuk kebaikan semua mahasiswa, khususnya bagi para pengurus Orrmawa.
Selanjutnya, penyampaian materi kedua oleh Luthfiyyah Nurul Izzah. Dalam penyampaiannya, Luthfiyyah membenarkan apa yang telah diungkapkan oleh Rahmat Balaroa bahwa kesadaran membaca para mahasiswa FAI memang sangat minim, “Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mas Rahmat bahwa memang literasi para Pengurus Ormawa FAI sangatlah kurang.” Kurangnya literasi di kalangan Ormawa FAI mengakibatkan ketidaktahuan para pengurus akan kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh universitas, padahal semua kebijakan-kebijakan serta aturan-aturan dalam menjalankan kegiatan ormawa telah diatur secara jelas dan detail dalam Buku Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2022.
Luthfiyyah menjelaskan tentang manajemen keuangan sebagai aktivitas yang berhubungan dengan keputusan pengelolaan keuangan dan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari sumber daya keuangan setiap organisasi. Selain itu, Luthfiyyah juga menegaskan bahwa tugas seorang bendahara adalah mengelola keuangan agar tidak menimbulkan defisit serta bertanggung jawab untuk melaporkan keuangan secara transparan kepada seluruh anggota organisasi. Pada kesempatan kali ini, Luthfiyyah juga membedah Buku Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2022 “Bab VI. Pendanaan” dan “Bab IX. Petunjuk Teknis Kegiatan Ormawa”.
Pelatihan Administrasi Keuangan kali ini berlangsung dengan lancar dan sukses, walaupun ada beberapa kendala yang dialami oleh panitia dan peserta seperti halnya kendala sinyal, tetapi kendala tersebut dapat teratasi dengan baik. Rencananya acara pelatihan ini akan dilanjutkan dengan acara pelatihan berikutnya dan akan diikuti dengan kegiatan follow up. Oleh karena itu, dengan diadakannya pelatihan-pelatihan seperti ini panitia berharap bahwa seluruh pengurus ormawa melek administrasi sehingga semua pengurus minimal tahu dan paham tentang administrasi-administrasi ormawa dan tidak hanya sebatas diketahui oleh para sekretaris dan bendahara saja.